Arab Serang Yaman, Harga Minyak Langsung Naik

MediaTangerang.com,Harga minyak dunia bergerak naik, pasca serangan Arab Saudi dan sekutunya ke Yaman. Dikhawatirkan pasokan minyak dari Timur Tengah akan terganggu, sehingga harga si emas hitam pun naik.

Mengutip data perdagangan Reuters, Kamis (26/3/2015), saat ini harga minyak jenis light sweet tercatat US$ 51,1/barel, naik dibandingkan kala pembukaan perdagangan yaitu US$ 49,02/barel. Harga minyak brent pun naik dari pembukaan di US$ 56,235/barel menjadi saat ini US$ 58,37/barel.

Arab Saudi dan sekutunya menyerang Yaman untuk melumpuhkan kelompok pemberontak Houthi. Kelompok ini ditengarai didukung oleh Iran, yang merupakan rival Arab Saudi untuk memperebutkan pengaruh di Teluk.

"Arab mengambil langkah agresi militer karena mereka menilai Iran ada di balik Houthi. Ini merupakan tanda-tanda bahwa bisa saja terjadi konflik regional," kata Li Guofu, Direktur Centre for Middle East Studies di China Institute of International Studies.

Mari Iwashita, Kepala Ekonom SMBC Friend Securities, mengatakan serangan Arab ini dikhawatirkan berkepanjangan. Bila terjadi, maka keamanan di Timur Tengah akan terancam. Dampaknya, pasokan minyak akan terganggu. Seperti yang dikutip oleh detikfinance.

"Kalau hal ini meluas ke operasi militer yang lebih besar, maka akan mempengaruhi stabilitas Timur Tengah," tegas Iwashita.

Namun, analis lain menilai sebenarnya kekhawatiran terganggunya pasokan minyak agak mengada-ada. Pasalnya, produksi minyak di negara-negara lain seperti Amerika Serikat (AS) dan Rusia tetap moncer, sehingga peluang kelangkaan pasokan cukup minim.

"Hanya karena Arab dan negara lainnya melakukan serangan udara ke Yaman bukan berarti pasokan minyak berkurang," tegas Masaki Suematsu, Manajer di Newedge Japan.

Pertempuran di Yaman diperkirakan tidak akan mempengaruhi pengiriman minyak ke wilayah Asia. Namun akan mempengaruhi pengiriman ke Eropa, karena harus melalui garis pantai Yaman untuk menuju Kanal Suez.

Posting Komentar

0 Komentar