MediaTangerang.com, - Harga beras yang melonjak tinggi beberapa Minggu terakhir banyak dikeluhkan masyarakat, karena harus mengkonsumsi nasi dari beras yang kualitasnya lebih rendah untuk berhemat. Namun di Cisoka Kabupaten Tangerang, ada warga yang tak hanya mengeluh. Mereka bahkan tak mampu lagi membeli beras, hingga terpaksa mengkonsumsi nasi aking.
Keluarga nenek Dedah, yang sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan masjid di kampung Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten terpaksa makan nasi aking atau nasi basi yang dikeringkan dan ditanak ulang.
Harga beras yang melonjak tinggi beberapa minggu terakhir membuat keluarga yang dibelit kemiskinan ini, tak lagi mampu membeli beras, sebab harga beras termurah sudah mencapai 11 ribu rupiah perkilogram.
Ketidakberdayaan membuat banyak keluarga miskin seperti nenek renta ini harus bisa mengabaikan keberadaan belatung didalam nasi aking yang akan ditanak ulang.
Pembagian jatah raskin sebagai upaya pemerintah melindungi warga miskin dari ancaman kelaparan, sama sekali tak pernah dirasakan nenek Dedah. Padahal efek paling frontal dari kenaikan harga beras justru terjadi pada warga seperti nenek ini. Kini nenek Dedah berharap, agar pemerintah segera menurunkan harga beras, agar dirinya bisa kembali merasakan nikmatnya makan nasi yang lebih baik. Demikian diberitakan dari Stasiun Televisi Indosiar, Senin (9/3).
0 Komentar