Mustofa B. Nahrawardaya |
“Itu pembredelan media-media Islam itu sadis. Niat pembredelan itu harus dipertanyakan ke Jokowi,” ujar Pengamat Terorisme dari Indonesian Crime Analys Forum, Mustofa B Nahrawardaya seperti dilansir Okezone.com, Rabu (1/4/2015).
Ia menambahkan, era Soeharto pembredelan media Islam tidak separah sekarang. Sebab sampai hari ini sudah 19 media Islam yang diblokir Pemerintah. Media-media Islam itu diblokir karena diduga menyiarkan paham-paham ISIS.
“Saya sudah teliti media-media Islam itu. Mereka tidak mengajarkan berbuat radikal. Mereka hanya memberitakan ISIS seperti yang diberitakan media-media Timur Tengah. Sama seperti media nasional. Hanya saja media Islam ini lebih banyak memberitakan ISIS dibanding pemberitaan ISIS di media nasional. Apa salahnya?” ucap Mustofa.
Menurutnya, jika pemerintah ingin menumpas ISIS, yang diberangus bukan media Islam. Tetapi orang-orang yang mengajak untuk bergabung ke ISIS.
Sementara itu, dari 19 Media Islam yang diblokir, di antaranya adalah arrahmah.com, Voa-islam.com, dakwatuna.com, hidayatullah.com dan salam-online.com.
0 Komentar