MediaTangerang.com, - Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Kaltim gelar Sosialisasi dan Workshop Kurikulum Sekolah Islam Terpadu di Hotel Mesra, Sabtu (16/5) lalu. Acara yang berlangsung hingga minggu tersebut, dihadiri pula ketua umum JSIT Indonesia Sukro Muhab, Anggota DPR RI Hadi Mulyadi, dan Khairani dari Disdik Kaltim.
Ketua JSIT Kaltim Abdul Wahab Syahranie menuturkan, agenda yang dihadiri 300 lebih guru JSIT se-Kaltim Kaltara tersebut, bermula dari beberapa SIT tengah kebingungan terhadap kurikulum 2006 dan 2013. “Nggak masalah, mau pakai yang mana, insya Allah yang penting model pembelajarannya menggunakan pendekatan SIT” ujarnya.
Model pembelajaran yang dimaksud yakni; Telaah, Eksplorasi, Rumuskan, Presentasikan, Aplikasikan, Duniawi dan Ukhrowi, disingkat TERPADU. “Konsep dan model inilah yang di-workshopkan selama dua hari dengan menghadirkan tim Mutu JSIT Indonesia,” ujarnya.
Untuk workshop bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA), berlangsung di Hotel Pirus. Sementara workshop untuk Taman Kanak-kanak (TK) di Hotel Jamrud.
Kepala Sekolah SMPIT Cordova ini melanjutkan, JSIT Kaltim akan terus berperan dalam pembangunan melalui pendidikan SIT yang ada di Kaltim. “Sekaligus, meningkatkan mutu pendidikan Indonesia khususnya di Kaltim,” katanya.
Sebelum agenda yang mengusung tema “Menuju Kemandirian Kurikulum Berbasis Islam Terpandu” dilaksanakan, JSIT Kaltim juga menggelar Gebyar Hardiknas RI 2015 dengan rangkaian acara yang menarik. Seperti; lomba Kreatifitas Siswa, Pentas Seni, dan Bazar.
Seminar dan sekaligus sosialisasi ini diharapkan, agar seluruh civitas SIT bisa memahami dan sekaligus mengaplikasikan tentang standar mutu SIT di lingkungan sekolahnya masing-masing.
Ketua JSIT Kaltim Abdul Wahab Syahranie menuturkan, agenda yang dihadiri 300 lebih guru JSIT se-Kaltim Kaltara tersebut, bermula dari beberapa SIT tengah kebingungan terhadap kurikulum 2006 dan 2013. “Nggak masalah, mau pakai yang mana, insya Allah yang penting model pembelajarannya menggunakan pendekatan SIT” ujarnya.
Model pembelajaran yang dimaksud yakni; Telaah, Eksplorasi, Rumuskan, Presentasikan, Aplikasikan, Duniawi dan Ukhrowi, disingkat TERPADU. “Konsep dan model inilah yang di-workshopkan selama dua hari dengan menghadirkan tim Mutu JSIT Indonesia,” ujarnya.
Untuk workshop bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA), berlangsung di Hotel Pirus. Sementara workshop untuk Taman Kanak-kanak (TK) di Hotel Jamrud.
Kepala Sekolah SMPIT Cordova ini melanjutkan, JSIT Kaltim akan terus berperan dalam pembangunan melalui pendidikan SIT yang ada di Kaltim. “Sekaligus, meningkatkan mutu pendidikan Indonesia khususnya di Kaltim,” katanya.
Sebelum agenda yang mengusung tema “Menuju Kemandirian Kurikulum Berbasis Islam Terpandu” dilaksanakan, JSIT Kaltim juga menggelar Gebyar Hardiknas RI 2015 dengan rangkaian acara yang menarik. Seperti; lomba Kreatifitas Siswa, Pentas Seni, dan Bazar.
Seminar dan sekaligus sosialisasi ini diharapkan, agar seluruh civitas SIT bisa memahami dan sekaligus mengaplikasikan tentang standar mutu SIT di lingkungan sekolahnya masing-masing.
Kontributor: Jumardi Salam
0 Komentar