Ilustrasi |
MediaTangerang.com, - Seluas 1.032 hektare lahan pertanian di Kabupaten Tangerang mengalami kekeringan akibat kemarau terutama di Kecamatan Kresek.
“Tanaman padi penduduk usia lima pekan mengguning sebelum waktunya akibat kekerangan air dan tanah retakretak,” kata Sekretaris Distanak Pemkab Tangerang Marawardi Nasution, di Tangerang, Banten, Kamis (20/8)
Marawardi Nasution seperti dilansir Koran Jakarta, mengatakan kekeringan berada di Desa Talok dan Pasir Ampo dan Desa Koper serta Desa Patrasana.
Menurut dia, bila hujan tidak turun dalam sepekan terakhir maka akan terjadi puso dan petani gagal panen. Pihaknya menyarankan kepada petani agar sebagian tanaman padi lebih awal panen atau menyabit untuk makanan ternak bagi yang belum berbuah karena dianggap lebih bermanfaat. Dia mengatakan selama ini warga mengandalkan air dari Kali Cidurian, sebagai sumber untuk mengairi petak sawah tapi saat ini kondisinya mulai kering.
Namun air Cidurian itu hanya dapat digunakan untuk menyiram tanaman karena sudah keruh dan sebagian tercemar limbah industri. Dia mengatakan meski ada suplai air dari PDAM Tirta Kerta Raharja, tapi masih belum mencukupi kebutuhan warga bagi petani yang sumurnya mengalami kekeringan. Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengharapkan agar warganya untuk melaksanakan shalat minta hujan (Istiqo) secara bersama-sama akibat kemarau panjang dan krisis air bersih. Ahmed mengatakan pihaknya sudah perintahkan para camat dan kepala desa untuk bergandengan dengan para ulama menggelar shalat Istiqo.
“Tanaman padi penduduk usia lima pekan mengguning sebelum waktunya akibat kekerangan air dan tanah retakretak,” kata Sekretaris Distanak Pemkab Tangerang Marawardi Nasution, di Tangerang, Banten, Kamis (20/8)
Marawardi Nasution seperti dilansir Koran Jakarta, mengatakan kekeringan berada di Desa Talok dan Pasir Ampo dan Desa Koper serta Desa Patrasana.
Menurut dia, bila hujan tidak turun dalam sepekan terakhir maka akan terjadi puso dan petani gagal panen. Pihaknya menyarankan kepada petani agar sebagian tanaman padi lebih awal panen atau menyabit untuk makanan ternak bagi yang belum berbuah karena dianggap lebih bermanfaat. Dia mengatakan selama ini warga mengandalkan air dari Kali Cidurian, sebagai sumber untuk mengairi petak sawah tapi saat ini kondisinya mulai kering.
Namun air Cidurian itu hanya dapat digunakan untuk menyiram tanaman karena sudah keruh dan sebagian tercemar limbah industri. Dia mengatakan meski ada suplai air dari PDAM Tirta Kerta Raharja, tapi masih belum mencukupi kebutuhan warga bagi petani yang sumurnya mengalami kekeringan. Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengharapkan agar warganya untuk melaksanakan shalat minta hujan (Istiqo) secara bersama-sama akibat kemarau panjang dan krisis air bersih. Ahmed mengatakan pihaknya sudah perintahkan para camat dan kepala desa untuk bergandengan dengan para ulama menggelar shalat Istiqo.
0 Komentar