![]() |
ilustrasi |
"Makanan ikan cupang cuma jentik nyamuk atau kutu air. Itu kalau tidak mau repot cari di saluran air sekarang gampang dibeli di toko penjual ikan hias di pinggir jalan. Tinggal rajin ganti air saja paling lama tiga hari sekali," tutur Azhar Ferdian, peternak ikan cupang, seperti dikutip Metrotvnews Selasa (20/1/2015).
Lima tahun terakhir, Azhar mulai menggeluti profesinya sebagai pembudidaya ikan cupang hias. Hanya bermodal ember dan tong plastik yang digeletakan begitu saja pada halaman belakang rumahnya di Setu, Kota Tangerang Selatan, setidaknya ratusan ikan cupang hias dari berbagai jenis sudah siap dilempar ke pasar.
"Baru jadi anakan, ikan cupang sudah mulai laku. Biasanya, pembeli datang dari penjual ikan hias. Sebagian ikan cupang milik saya juga ada yang sengaja dibesarkan supaya memiliki harga tinggi. Dari ember, nanti harus dipindahkan ke aquarium," tuturnya.
Dikatakannya, pembudidaya ikan cupang hias seperti dirinya banyak yang bermula hanya sekedar hobi mengoleksi ikan. "Waktu dulu cuma iseng koleksi ikan cupang, ada saja teman yang coba menawar ikan saya untuk dibeli. Melihat kesempatan seperti ini, saya awalnya beli indukan bagus dan dikembangbiakan," tukasnya.
Dalam berbisnis ikan cupang hias, kata Azhar, sebenarnya cukup mudah untuk memperoleh nilai jual tinggi. Peternak hanya rajin mengikuti kontes-kontes yang sering berlangsung. Di wilayah Jakarta dan Tangerang, kontes ikan cupang skala nasional dan internasional dapat sering dijumpai di Slipi, Jagakarsa, Taman Mini, Ciledug, serta Teras Kota BSD.
"Kalau sudah ikut kontes, biar ngga masuk juara, harga ikan kita pasti sudah lumayan (tinggi)," ucapnya.
Pangsa pasar ikan cupang di Indonesia, dinilai paling dilirik oleh sejumlah negara lain. Azhar mengaku, ikan cupang hasil ternakannya sudah beberapa kali diekspor ke Thailand, Myanmar, Malaysia, Amerika, serta Singapura. Untuk pengiriman ke luar negeri, ikan cupang mesti melalui proses karantina di tempat jasa pengiriman.
"Paling sering saya kirim ke Thailand dan Myanmar. Ikan cupang asal Kalimantan memiliki kualitas paling bagus dibanding ikan cupang lain di negara Asia," katanya.
Ikan cupang hias memiliki kisaran harga yang variatif. Untuk grade rendah, mulai harga Rp15.000 - Rp50.000. Lalu kelas sedang mulai Rp150.000 - Rp500.000. Sementara, kualitas kontes sampai diatas Rp1 juta. Kebutuhan ikan cupang kontes berbeda-beda. Pengoleksi akan kembali melihat dari peruntukannya. Lebih jelas, untuk kontes internasional, unsur kesolidan warna lebih diutamakan, sedangkan kontes nasional lebih menitikan pada kerapian sirip dan ekor.
"Ikan cupang yang sudah sampai menang kontes paling murah bisa Rp1,5 juta. Bahkan ada juga yang dihargai Rp8 juta," pungkasnya. [metrotvnews]
0 Komentar