MediaTangerang.com, - Anggota DPRD Lebak, Agus Hermawan menyoroti minimnya anggaran perbaikan infrastruktur, khususnya saluran irigasi dan jalan di wilayahnya. Menurut Agus, hampir seluruh konstituennya hidup di wilayah pertanian dan bermatapencaharian sebagai petani. Sehingga, perbaikan infrastruktur berupa jalan merupakan akses utama untuk meringankan beban warga, terutama ketika petani menjual hasil bumi ke kota.
“Karena masalah itulah, saat kami turun ke masyarakat selalu mempertanyakan masalah kerusakan infrastruktur jalan, baik kabupaten hingga provinsi banyak yang rusak parah, dan perbaikannya juga terkesan lamban. Untuk itu, kami terus mendesak Pemprov Banten maupun Pemkab Lebak untuk segera menyelesaikan perbaikan jalan yang ada,” tegas Agus kepada pewarta di Lebak, Selasa (27/1).
Anggota Komis IV DPRD Kabupaten Lebak ini menjelaskan pembangunan 839 kilometer panjang jalan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Lebak. Namun, saat ini 419,5 kilometer atau 50 persen jalan dalam kondisi rusak berat. Sedangkan 251,7 kilometer atau 30 persen jalan dalam keadaan rusak sedang, serta 167,8 kilometer atau 20 persen jalan dalam keadaan rusak baik.
“Pada tahun 2015 ini, DBM (Dinas Bina Marga) Lebak berencana akan memperbaiki kerusakan jalan sepanjang 430 kilometer, baik yang rusak berat maupun sedang dengan rincian 400 kilometer perbaikan jalan di luar kota (pedesaan) dan 30 kilometer panjang jalan yang berada di perkotaan,” ujar Agus.
Agus pun mengungkapkan bahwa saat ini Pemkab Lebak sudah menambah alokasi anggaran untuk perbaikan jalan. Jumlah Anggaran yang diperoleh DBM mencapai Rp250 miliar (11 persen) dari total APBD Kabupaten Lebak sebesar Rp2,1 triliun.
"Dana itu tidak hanya untuk perbaikan jalan, namun untuk perbaikan jembatan gantung juga. Mudah-mudahan hingga tahun 2019 mendatang tak ada lagi jalan yang rusak di wilayah Lebak. Walaupun hal itu belum sebanding dengan luas jalan yang ada,” tutup aleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut. [pks]
“Karena masalah itulah, saat kami turun ke masyarakat selalu mempertanyakan masalah kerusakan infrastruktur jalan, baik kabupaten hingga provinsi banyak yang rusak parah, dan perbaikannya juga terkesan lamban. Untuk itu, kami terus mendesak Pemprov Banten maupun Pemkab Lebak untuk segera menyelesaikan perbaikan jalan yang ada,” tegas Agus kepada pewarta di Lebak, Selasa (27/1).
Anggota Komis IV DPRD Kabupaten Lebak ini menjelaskan pembangunan 839 kilometer panjang jalan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Lebak. Namun, saat ini 419,5 kilometer atau 50 persen jalan dalam kondisi rusak berat. Sedangkan 251,7 kilometer atau 30 persen jalan dalam keadaan rusak sedang, serta 167,8 kilometer atau 20 persen jalan dalam keadaan rusak baik.
“Pada tahun 2015 ini, DBM (Dinas Bina Marga) Lebak berencana akan memperbaiki kerusakan jalan sepanjang 430 kilometer, baik yang rusak berat maupun sedang dengan rincian 400 kilometer perbaikan jalan di luar kota (pedesaan) dan 30 kilometer panjang jalan yang berada di perkotaan,” ujar Agus.
Agus pun mengungkapkan bahwa saat ini Pemkab Lebak sudah menambah alokasi anggaran untuk perbaikan jalan. Jumlah Anggaran yang diperoleh DBM mencapai Rp250 miliar (11 persen) dari total APBD Kabupaten Lebak sebesar Rp2,1 triliun.
"Dana itu tidak hanya untuk perbaikan jalan, namun untuk perbaikan jembatan gantung juga. Mudah-mudahan hingga tahun 2019 mendatang tak ada lagi jalan yang rusak di wilayah Lebak. Walaupun hal itu belum sebanding dengan luas jalan yang ada,” tutup aleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut. [pks]
0 Komentar