Ilustrasi Normalisasi Air (foto: Tempo.co) |
MediaTangerang.com, - Pemerintah Kabupaten Tangerang secara resmi mengirimkan surat ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait parahnya kondisi aliran sungai di Tangerang. Dalam surat tersebut sekaligus dipaparkan tentang kondisi anak sungai yang melintas di wilayah Kabupaten Tangerang sehingga dituding sebagai penyebab utama banjir.
”Kami rutin kirim surat dan setiap bulan kami perbaiki suratnya,” kata Kepala Bidang Perencanaan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah seperti dikutip Tempo, Senin (23/2).
Pendangkalan dan penyempitan di daerah aliran sungai dan anak sungai di wilayah kabupaten Tangerang, menurut Iwan, menjadi penyebab terjadinya banjir di wilayah-wilayah yang dilalui aliran sungai. Oleh karena itu, ujarnya, pihak pemerintah kabupaten meminta Kementerian Pekerjaan Umum membuat skala prioritas untuk melakukan normalisasi terhadap sejumlah sungai di Tangerang. Dia mengusulkan 15 sungai di wilayahnya dinormalisasi lagi.
Menurut Iwan, usulan normalisasi terhadap 15 sungai yang diajukan Kabupaten Tangerang merupakan kewenangan dan tanggung jawab Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane dan Balai Besar Sungai Ciujung, Cidanau, Cidurian, Direktorat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Berikut ini usulan Pemerintah Kabupaten Tangerang terhadap 15 sungai
1. Normalisasi Sungai Cisadane hilir Desa Tanjung Burung, Kohod, Kecamatan Teluk Naga, Pakujai, dan Sepatan sepanjang 13 kilometer yang mengalami penyempitan, pendangkalan, sehingga sangat prioritas untuk ditangani.
2. Perbaikan tebung Sungai Tanjung Burung sepanjang 100 meter dengan pembuatan sheet pile (penguatan tanggul).
3. Normalisasi Sungai Cimanceuri yang melintasi Kecamatan Jambe, Tigaraksa, Balaraja, Sukamulya, Kronjo dan Kemiri sepanjang 5 kilometer. Kondisi penyempitan dan pendangkalan yang parah.
4.Normalisasi Kali Sabi Kecamatan Curug dan Kelapa Dua sepanjang sembilan kilometer.
5.Normalisasi Sungai Cisadane hulu di Kecamatan Cisauk dan Pagedangan sepanjang 15 kilometer.
6.Normalisasi Sungai Cirarab yang melintasi Kecamatan Rajeg , Karang Serang, Pasar Kemis, dan Sukadiri sepanjang 20 kilometer.
7. Normalisasi Sungai Cidurian, Kecamatan Solear, Jayanti, dan Kresek, Mekar Baru, sepanjang 40 kilometer.
8. Normalisasi Sungai Cirumpak dan Cipasilin yang menyebabkan banjir di Balaraja dan Kronjo sepanjang 14 kilometer.
9. Normalisasi Sungai Cileuleus, Kecamatan Pasar Kemis, Rajeg, dan Mauk sepanjang 22 kilometer.
10. Normalisasi Sungai Ciasin, Kecamatan Sepatan Timur, Pakuaji dengan panjang 15 kilometer.
11. Normalisasi sungai Cikepuh, Kecamatan Sepatan, Pakuaji, sepanjang 6 kilometer.
12. Normalisasi Sungai Cimauk, Kecamatan Mauk, sepanjang 11 kilometer.
13. Normalisasi Sungai Gelam, Kecamatan Kosambi, dan Teluknaga sepanjang 10 kilometer.
14. Pemeliharaan jaringan irigasi Cisadane dan Cidurian di wilayah Kabupaten Tangerang sepanjang 73 kilometer.
15. Normalisasi Sungai Cipayaeun sepanjang 20 kilometer.
”Kami rutin kirim surat dan setiap bulan kami perbaiki suratnya,” kata Kepala Bidang Perencanaan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah seperti dikutip Tempo, Senin (23/2).
Pendangkalan dan penyempitan di daerah aliran sungai dan anak sungai di wilayah kabupaten Tangerang, menurut Iwan, menjadi penyebab terjadinya banjir di wilayah-wilayah yang dilalui aliran sungai. Oleh karena itu, ujarnya, pihak pemerintah kabupaten meminta Kementerian Pekerjaan Umum membuat skala prioritas untuk melakukan normalisasi terhadap sejumlah sungai di Tangerang. Dia mengusulkan 15 sungai di wilayahnya dinormalisasi lagi.
Menurut Iwan, usulan normalisasi terhadap 15 sungai yang diajukan Kabupaten Tangerang merupakan kewenangan dan tanggung jawab Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane dan Balai Besar Sungai Ciujung, Cidanau, Cidurian, Direktorat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Berikut ini usulan Pemerintah Kabupaten Tangerang terhadap 15 sungai
1. Normalisasi Sungai Cisadane hilir Desa Tanjung Burung, Kohod, Kecamatan Teluk Naga, Pakujai, dan Sepatan sepanjang 13 kilometer yang mengalami penyempitan, pendangkalan, sehingga sangat prioritas untuk ditangani.
2. Perbaikan tebung Sungai Tanjung Burung sepanjang 100 meter dengan pembuatan sheet pile (penguatan tanggul).
3. Normalisasi Sungai Cimanceuri yang melintasi Kecamatan Jambe, Tigaraksa, Balaraja, Sukamulya, Kronjo dan Kemiri sepanjang 5 kilometer. Kondisi penyempitan dan pendangkalan yang parah.
4.Normalisasi Kali Sabi Kecamatan Curug dan Kelapa Dua sepanjang sembilan kilometer.
5.Normalisasi Sungai Cisadane hulu di Kecamatan Cisauk dan Pagedangan sepanjang 15 kilometer.
6.Normalisasi Sungai Cirarab yang melintasi Kecamatan Rajeg , Karang Serang, Pasar Kemis, dan Sukadiri sepanjang 20 kilometer.
7. Normalisasi Sungai Cidurian, Kecamatan Solear, Jayanti, dan Kresek, Mekar Baru, sepanjang 40 kilometer.
8. Normalisasi Sungai Cirumpak dan Cipasilin yang menyebabkan banjir di Balaraja dan Kronjo sepanjang 14 kilometer.
9. Normalisasi Sungai Cileuleus, Kecamatan Pasar Kemis, Rajeg, dan Mauk sepanjang 22 kilometer.
10. Normalisasi Sungai Ciasin, Kecamatan Sepatan Timur, Pakuaji dengan panjang 15 kilometer.
11. Normalisasi sungai Cikepuh, Kecamatan Sepatan, Pakuaji, sepanjang 6 kilometer.
12. Normalisasi Sungai Cimauk, Kecamatan Mauk, sepanjang 11 kilometer.
13. Normalisasi Sungai Gelam, Kecamatan Kosambi, dan Teluknaga sepanjang 10 kilometer.
14. Pemeliharaan jaringan irigasi Cisadane dan Cidurian di wilayah Kabupaten Tangerang sepanjang 73 kilometer.
15. Normalisasi Sungai Cipayaeun sepanjang 20 kilometer.
0 Komentar