Jazuli Juwaini (foto: viva.com) |
MediaTangerang.com, - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini mengecam keras beredarnya buku "Saatnya Aku Belajar Pacaran", karena dinilai buku tersebut berisi ajakan seks bebas. Hal ini diungkapkannya melalui akun Twitter @JazuliJuwaini, Kamis (5/2/2015).
"Saya mengutuk keras beredarnya buku "Saatnya Aku Belajar Pacaran" yang kontennya ajaran dan ajakan seks bebas," ujar Jazuli.
Menurut dia, buku itu dan buku-buku lain yang temanya serupa seharusnya tidak boleh terbit dan beredar. "Yang sudah beredar harus ditarik, pelaku harus ditindak tegas," katanya.
Dia menjelaskan, secara sosiologis kultural segala bentuk pergaulan bebas apalagi yang mengarah pada seks bebas bukan identitas budaya dan karakter bangsa Indonesia.
"Agama jelas melarang, demikian juga konstitusi dan hukum positif karena daya rusaknya luar biasa pada masa depan anak-anak kita. Plis tolong stop perseberan budaya liberal pergaulan dan seks bebas yang antiagama antinormabudaya, dan antipancasila khususnya pada anak-anak kita," ungkap Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangsel itu.
Jazuli mengakui, pihaknya telah berkali-kali mengingatkan bahwa Indonesia darurat pergaulan bebas. "Data-data hasil penelitian sangat menyedihkan," imbuhnya.
Dia mengatakan, anak-anak adalah masa depan kita, oleh karena itu jangan korbankan mereka. Orang tua juga harus waspada dan menjaga dan anak-anak remaja harus sadar diri.
"Kita desak pemerintah serius ciptakan kebijakan kondusif untuk bangun mentalitas remaja, cegah pergaulan bebas. Ini tanggung jawab revolusi mental," tegasnya.
Selain itu, lanjut Jazuli, pihaknya juga mendesak penegak hukum agar proaktif dan tegas untuk mencegah dan menindak pihak-pihak yang sengaja merusak moral anak-anak bangsa.
"Kita ajak seluruh masyarakat, pendidik, LSM, untuk kampanye pergaulan sehat bukan pergaulan bebas. Kita himbau dengan sangat orang tua dan anggota keluarga untuk bangun ketahanan keluarga, tanamkan pendidikan agama, moral, budaya sehat sajak di rumah," katanya.
Disamping itu, Jazuli juga meminta kepada media agar menyajikan tontonan yang mendidik bukan menjerumuskan anak-anak kita.
"Terakhir ini tanggung jawab kita semua. Fraksi PKS di DPR akan desak pemerintah dan pihak terkait untuk sensitif dan aware dengan masalah ini," jelasnya.
FPKS DPR, kata Jazuli, juga telah mengusulkan inisiatif RUU tentang Ketahanan Keluarga. "Mudah-mudahan ikhtiar ini bisa membentengi anak-anak kita dari bahaya pergaulan bebas," harapnya.
Terkait dalam hal ekonomi, Jazuli mengatakan pemerintah pusat-daerah harus bekerjasama dan serius menciptakan lapangan kerja agar rakyat tidak cari nafkah lewat seks bebas.
"Intinya kebijkan harus komprehensif untuk atasi masalah serius ini. Ragam pendekatan harus dilakukan: agama, ideologi, sosial budaya, ekonomi," pungkasnya.
"Saya mengutuk keras beredarnya buku "Saatnya Aku Belajar Pacaran" yang kontennya ajaran dan ajakan seks bebas," ujar Jazuli.
Menurut dia, buku itu dan buku-buku lain yang temanya serupa seharusnya tidak boleh terbit dan beredar. "Yang sudah beredar harus ditarik, pelaku harus ditindak tegas," katanya.
Dia menjelaskan, secara sosiologis kultural segala bentuk pergaulan bebas apalagi yang mengarah pada seks bebas bukan identitas budaya dan karakter bangsa Indonesia.
"Agama jelas melarang, demikian juga konstitusi dan hukum positif karena daya rusaknya luar biasa pada masa depan anak-anak kita. Plis tolong stop perseberan budaya liberal pergaulan dan seks bebas yang antiagama antinormabudaya, dan antipancasila khususnya pada anak-anak kita," ungkap Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangsel itu.
Jazuli mengakui, pihaknya telah berkali-kali mengingatkan bahwa Indonesia darurat pergaulan bebas. "Data-data hasil penelitian sangat menyedihkan," imbuhnya.
Dia mengatakan, anak-anak adalah masa depan kita, oleh karena itu jangan korbankan mereka. Orang tua juga harus waspada dan menjaga dan anak-anak remaja harus sadar diri.
"Kita desak pemerintah serius ciptakan kebijakan kondusif untuk bangun mentalitas remaja, cegah pergaulan bebas. Ini tanggung jawab revolusi mental," tegasnya.
Selain itu, lanjut Jazuli, pihaknya juga mendesak penegak hukum agar proaktif dan tegas untuk mencegah dan menindak pihak-pihak yang sengaja merusak moral anak-anak bangsa.
"Kita ajak seluruh masyarakat, pendidik, LSM, untuk kampanye pergaulan sehat bukan pergaulan bebas. Kita himbau dengan sangat orang tua dan anggota keluarga untuk bangun ketahanan keluarga, tanamkan pendidikan agama, moral, budaya sehat sajak di rumah," katanya.
Disamping itu, Jazuli juga meminta kepada media agar menyajikan tontonan yang mendidik bukan menjerumuskan anak-anak kita.
"Terakhir ini tanggung jawab kita semua. Fraksi PKS di DPR akan desak pemerintah dan pihak terkait untuk sensitif dan aware dengan masalah ini," jelasnya.
FPKS DPR, kata Jazuli, juga telah mengusulkan inisiatif RUU tentang Ketahanan Keluarga. "Mudah-mudahan ikhtiar ini bisa membentengi anak-anak kita dari bahaya pergaulan bebas," harapnya.
Terkait dalam hal ekonomi, Jazuli mengatakan pemerintah pusat-daerah harus bekerjasama dan serius menciptakan lapangan kerja agar rakyat tidak cari nafkah lewat seks bebas.
"Intinya kebijkan harus komprehensif untuk atasi masalah serius ini. Ragam pendekatan harus dilakukan: agama, ideologi, sosial budaya, ekonomi," pungkasnya.
0 Komentar