MediaTangerang.com, - Pengadilan Durham County, Negara Bagian North Carolina, Amerika Serikat, mendakwa Craig Stephen Hicks (46 tahun) atas upaya pembunuhan tingkat satu. Dia menembak mati tiga mahasiswa muslim pekan lalu di kawasan Chapel Hill yang memicu kemarahan dunia.
Sesuai aturan negara bagian, hukuman maksimal yang bisa dia terima adalah suntik mati. Hakim menyatakan seluruh bukti dari pemeriksaan awal cukup memadai untuk menyebutnya upaya pembunuhan tingkat satu, seperti dilansir CNBC, Selasa (17/2).
"Tiga upaya pembunuhan tingkat satu, ditambah dakwaan atas menggunakan senjata api di ruang publik," ungkap Asisten Juru Tulis Pengadilan Durham County.
Korban tewas adalah Shaddy Barakat (23 tahun), istrinya Yusor Muhammad (21 tahun), serta adik sang istri, Razan Muhammad Abu Salha (19 tahun). Setelah menyerahkan diri paca polisi, Hicks mengaku perbuatan kejinya karena cekcok soal lahan parkir.
Pengadilan kini memerintahkan jaksa mencari motif lainnya. Diduga kuat pria yang mengaku ateis di Facebook itu menyerang ketiga korban lantaran mereka beragama Islam.
Setelah insiden tragis ini, tetangga melaporkan pada polisi kalau pria yang sudah menikah ini sejak lama memang tidak ramah. Dia kerap marah-marah bila rumah tetangganya berisik. Sikap agresifnya membuat sebagian orang di lingkungan Summerwalk Circle jengkel.
Presiden Barack Obama berbela sungkawa kepada keluarga korban. DIa menilai penembakan itu tindakan yang keji dan biadab. Biro Penyelidikan Federal (FBI) kini turun tangan membuktikan apakah aksi Hicks memang ada kaitannya dengan agama para korban.
Sementara Arab Saudi dan Turki mengecam pemerintah AS karena sempat tidak berkomentar mengenai tragedi tersebut. Media-media Barat juga dikritik di Twitter, karena sedikit yang memberitakan insiden ini, diduga akibat korban beragama Islam.
Sesuai aturan negara bagian, hukuman maksimal yang bisa dia terima adalah suntik mati. Hakim menyatakan seluruh bukti dari pemeriksaan awal cukup memadai untuk menyebutnya upaya pembunuhan tingkat satu, seperti dilansir CNBC, Selasa (17/2).
"Tiga upaya pembunuhan tingkat satu, ditambah dakwaan atas menggunakan senjata api di ruang publik," ungkap Asisten Juru Tulis Pengadilan Durham County.
Korban tewas adalah Shaddy Barakat (23 tahun), istrinya Yusor Muhammad (21 tahun), serta adik sang istri, Razan Muhammad Abu Salha (19 tahun). Setelah menyerahkan diri paca polisi, Hicks mengaku perbuatan kejinya karena cekcok soal lahan parkir.
Pengadilan kini memerintahkan jaksa mencari motif lainnya. Diduga kuat pria yang mengaku ateis di Facebook itu menyerang ketiga korban lantaran mereka beragama Islam.
Setelah insiden tragis ini, tetangga melaporkan pada polisi kalau pria yang sudah menikah ini sejak lama memang tidak ramah. Dia kerap marah-marah bila rumah tetangganya berisik. Sikap agresifnya membuat sebagian orang di lingkungan Summerwalk Circle jengkel.
Presiden Barack Obama berbela sungkawa kepada keluarga korban. DIa menilai penembakan itu tindakan yang keji dan biadab. Biro Penyelidikan Federal (FBI) kini turun tangan membuktikan apakah aksi Hicks memang ada kaitannya dengan agama para korban.
Sementara Arab Saudi dan Turki mengecam pemerintah AS karena sempat tidak berkomentar mengenai tragedi tersebut. Media-media Barat juga dikritik di Twitter, karena sedikit yang memberitakan insiden ini, diduga akibat korban beragama Islam.
0 Komentar