Mustofa B. Nahrawardaya |
MediaTangerang.com, - Menurut Peneliti Terorisme yang juga Aktifis Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Mustofa B. Nahrawardaya, pengawasan terhadap beragam kegiatan keagamaan di sejumlah masjid dan kampus merupakan satu misi membonsai perkembangan Islam di Indonesia, dan juga sedang berlangsung di seluruh dunia.
pengawasan masjid dan kampus, ini hanyalah bagian dari peredaman terhadap radikalisme yang sering dialamatkan kepada Umat Islam,” tegas Mustofa seperti dikutip hidayatullah.com, Senin (23/3).
Pernyataan itu ia sampaikan menanggapi sikap pemerintah dalam hal ini pihak Polri yang mana dalam rangka mencegah ISIS di Indonesia, maka Polri akan mengawasi masjid dan kampus yang dianggap berpotensi sebagai tempat penyebaran doktrin ideologi ISIS (Negara Islam Iraq dan Suriah, red).
“Selama ini masjid dan kegiatan-kegiatan di kampus sering dijadikan sarana untuk merekrut orang-orang guna dijadikan bagian dari simpatisan ISIS. Jadi bisa dikatakan semacam tempat untuk mencuci otak calon angota-anggotanya,” ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Anton Charliyan di Humas Mabes Polri Jakarta, seperti dikutip inilah.com, Kamis (19/3/2015) siang.
Padahal, menurut Mustofa umat Islam sendiri lebih tua dari kemerdekaan Indonesia. Pesantren, Muhammadiyah dan NU lebih tua dari Indonesia. serta mssjid lebih tua dari Istana negara.
“Jika ada upaya mengawasi majsid, kampus dan Ormas Islam oleh negara, berarti negara ini telah teracuni virus yang cukup berbahaya,” ungkap Mustofa yang pernah aktif sebagai Former Tenaga Ahli DPR RI 2009-2014.
Mustofa mengungkapkan bahwa dirinya sering mendengar, jika Rohis dan Pesantren serta Lembaga Pendidikan Islam sedang dibidik. Entah siapa yang membidik, yang jelas lanjutnya, mereka memiliki dana besar dan misi besar agar Islam tidak berkembang di Indonesia.
0 Komentar