Politikus PDIP, Rieke Dyah Pitaloka |
MediaTangerang.com, - Politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka meminta Presiden Jokowi memperhatikan masalah kesehatan atresia bilier yang menjangkit balita yang hidup dalam tingkat ekonomi menengah ke bawah. Padahal, biaya rumah sakit untuk menyembuhkan penyakit ini mahal.
Menurutnya, Presiden Jokowi harus memperhatikan nasib balita penderita atresia bilier yang kini butuh bantuan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan jangan hanya sibuk blusukan untuk mencari popularitas dan pencitraan.
"Sah-sah saja pencitraan dalam politik, tapi pencitraan berbasis kinerja, bukan sekadar kejar survei dan poling popularitas," tegas Rieke seperti dikutip Okezone.com, Minggu (22/3/2015).
Rieke menyatakan, masa kampanye telah usai. Dia berpersan kepada Presiden Jokowi agar nyawa rakyat jangan dipertaruhkan. "Kesetiaan terhadap konstitusi sedang diuji, jadikan landasan berpijak putusan politik," terangnya.
Dia pun menunggu revisi aturan jaminan kesehatan lama, yang sudah tidak relevan. "Kalau bisa dipercepat Alhamdulillah, nyawa rakyat jangan dipertaruhkan. Ditunggu terobosan Policy Presiden, aturan dibuat tegak lurus kebutuhan real rakyat sesuai konstitusi & UU, tidak perlu tunggu ramai di media sosial," paparnya.
Anggota Komisi IX DPR itu menminta kepada Presiden Jokowi untuk memberhentikan menteri dan kepala badan yang tidak menjalankan perintah presiden. "Asal tidak bertentangan dengan Konstitusi dan UU yang mengaturnya, rakyat pasti dukung," tuturnya.
Rike berharap semoga Presiden Jokowi masih ingat kata-katanya yakni, tidak boleh ada kepentingan lain, kecuali rakyat dan konstitusi.
"Saya masih memegang janji saat memaksamu menandatangani 9 Piagam Perjuangan Rakyat 5 Juli 2014. Saya berjuang di Parlemen, dirimu di Pemerintah. Siapapun boleh intervensi kekuasaan asal sesuai nilai-nilai kebenaran konstitusi, termasuk soal hak rakyat atas kesehatan," tuntasnya.
0 Komentar