MediaTangerang.com, - Keputusan sepihak pemerintah melakukan pemblokiran media-media Islam rupanya membuat Pimpinan Majelis Az Zikra, KH Arifin Ilham angkat bicara.
Dalam akun Facebook nya terbaru yang dimuat kembali di laman Hidayatullah.com, ia menulis surat kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Pol. Drs. H. Saud Usman Nasution dengan judul “Surat Untuk Ayahanda Irjen. Pol. Drs. H. Saud Usman Nasution”.
Dalam suratnya, Arifin Ilham mengingatkan tujuh hal terkait tindakannya memblokir media Islam. Tindakan memblokir media Islam menurut Arifin Ilham sama halnya memblokir dakwah Islam itu sendiri.
Pertama, mendapat laknat Allah seperti Abu Lahab, “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (QS Lahab 1-4).
Kedua, mendapat azab yang sangat pedih di akhirat kelak.
Ketiga, mendapat azab Allah saat di dunia.
Keempat, termasuk orang zalim yang sangat merugi.
Kelima, menjadi musuh Allah dunia akhirat.
Ia mengutip hadits Rasuulullahu yang diriwayatkan Imam Buhari, “Sesungguhnya Allah Berfirman: “Siapa saja yang telah memusuhi juru dakwahKu maka sungguhnya aku telah menyatakan perang kepadanya.”
Keenam, menutup jalan dakwah membuat yang lemah iman semakin jahil, yang benci Islam semakin berjaya.
Ketujuh, menumbuhkan kecurigaan, fitnah bahkan kebencian umat kepada BNPT.
“Mengapa tanpa teguran peringatan sebelumnya, mengapa hanya media Islam dicap radikal kalau yang lain tidak dicap radikal? Sungguh kecurigaan akan menjadi fitnah dan fitnah menimbulkan kebencian dan kebencian menjadi permusuhan,” ujar Arifin Ilham.
Selanjutnya, ia menasehati Saud Usman Nasution segera membuka kembali jalan dakwah dan bermusyawarah. Ia juga mengharap pengelola media yang diblokir bersabar.
Dalam akun Facebook nya terbaru yang dimuat kembali di laman Hidayatullah.com, ia menulis surat kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Pol. Drs. H. Saud Usman Nasution dengan judul “Surat Untuk Ayahanda Irjen. Pol. Drs. H. Saud Usman Nasution”.
Dalam suratnya, Arifin Ilham mengingatkan tujuh hal terkait tindakannya memblokir media Islam. Tindakan memblokir media Islam menurut Arifin Ilham sama halnya memblokir dakwah Islam itu sendiri.
Pertama, mendapat laknat Allah seperti Abu Lahab, “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (QS Lahab 1-4).
Kedua, mendapat azab yang sangat pedih di akhirat kelak.
Ketiga, mendapat azab Allah saat di dunia.
Keempat, termasuk orang zalim yang sangat merugi.
Kelima, menjadi musuh Allah dunia akhirat.
Ia mengutip hadits Rasuulullahu yang diriwayatkan Imam Buhari, “Sesungguhnya Allah Berfirman: “Siapa saja yang telah memusuhi juru dakwahKu maka sungguhnya aku telah menyatakan perang kepadanya.”
Keenam, menutup jalan dakwah membuat yang lemah iman semakin jahil, yang benci Islam semakin berjaya.
Ketujuh, menumbuhkan kecurigaan, fitnah bahkan kebencian umat kepada BNPT.
“Mengapa tanpa teguran peringatan sebelumnya, mengapa hanya media Islam dicap radikal kalau yang lain tidak dicap radikal? Sungguh kecurigaan akan menjadi fitnah dan fitnah menimbulkan kebencian dan kebencian menjadi permusuhan,” ujar Arifin Ilham.
Selanjutnya, ia menasehati Saud Usman Nasution segera membuka kembali jalan dakwah dan bermusyawarah. Ia juga mengharap pengelola media yang diblokir bersabar.
“Alangkah indahnya bila presidennya benar-benar memikirkan keadaan rakyatnya, tentara polisi melindungi rakyatnya, media dakwahnya lancar, rakyatnya menjadi taat, dan negerinya bertabur berkah…insyaAllah, aamiin,” demikian Arifin Ilham menutup tulisannya.
0 Komentar