MediaTangerang.com, - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten menyiapkan dana Rp 7,12 miliar yang berasal dari APBD 2015 untuk memperbaiki 17 jembatan yang rusak akibat banjir.
"Jembatan itu tersebar di beberapa kecamatan seperti Sindang Jaya, Kemiri, Pakuhaji dan Sukamulya," kata Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemkab Tangerang, Lukman Arianto di Tangerang, Kamis (23/4).
Selain itu, di Kecamatan Sepatan, Kresek, Mekar Baru, Gunung Kaler serta Balaraja.
Lukman mengatakan, saat ini proses perbaikan jembatan itu dalam tahap pelelangan kepada kontraktor yang berminat untuk mengerjakannya.
Namun, syarat utama bagi kontraktor adalah harus memiliki tenaga ahli di bidang jembatan karena akan berdampak besar bila dikerjakan oleh pekerja biasa.
Dia mengatakan, sesuai perencanaan, diperkirakan awal Juni 2015 proses perbaikan jembatan tersebut dapat dilaksanakan.
Sejumlah jembatan itu ada yang kondisinya memprihatinkan dan dikhawatirkan roboh bila dilalui kendaraan umum dengan tonase besar.
Bahkan, beberapa jembatan telah bergeser karena bagian dinding tanah mengalami longsor akibat tergerus air hujan. Jembatan itu pada umumnya hanya dilalui kendaraan dengan boboit kurang dari 20 ton.
Demikian pula pada bagian pinggir jembatan yang longsor terpaksa dibangun tembok penahan agar tidak roboh.
Dia menambahkan sebuah jembatan di Kecamatan Balaraja dipasang besi pengaman karena ada lubang agar pengendara sepeda motor tidak terperosok ke dalam sungai.
Pihaknya belum dapat merespon permintaan warga Desa Koper, Kecamatan Kresek karena jembatan yang dilalui mengalami kerusakan, karena harus menunggu tim melakukan survei ke lapangan.
"Tentu harus ada perencanaan dan melihat ke lokasi, tidak begitu saja tiba-tiba diperbaiki, kecuali bencana alam," katanya seperti dilansir laman beritasatu.com.
"Jembatan itu tersebar di beberapa kecamatan seperti Sindang Jaya, Kemiri, Pakuhaji dan Sukamulya," kata Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemkab Tangerang, Lukman Arianto di Tangerang, Kamis (23/4).
Selain itu, di Kecamatan Sepatan, Kresek, Mekar Baru, Gunung Kaler serta Balaraja.
Lukman mengatakan, saat ini proses perbaikan jembatan itu dalam tahap pelelangan kepada kontraktor yang berminat untuk mengerjakannya.
Namun, syarat utama bagi kontraktor adalah harus memiliki tenaga ahli di bidang jembatan karena akan berdampak besar bila dikerjakan oleh pekerja biasa.
Dia mengatakan, sesuai perencanaan, diperkirakan awal Juni 2015 proses perbaikan jembatan tersebut dapat dilaksanakan.
Sejumlah jembatan itu ada yang kondisinya memprihatinkan dan dikhawatirkan roboh bila dilalui kendaraan umum dengan tonase besar.
Bahkan, beberapa jembatan telah bergeser karena bagian dinding tanah mengalami longsor akibat tergerus air hujan. Jembatan itu pada umumnya hanya dilalui kendaraan dengan boboit kurang dari 20 ton.
Demikian pula pada bagian pinggir jembatan yang longsor terpaksa dibangun tembok penahan agar tidak roboh.
Dia menambahkan sebuah jembatan di Kecamatan Balaraja dipasang besi pengaman karena ada lubang agar pengendara sepeda motor tidak terperosok ke dalam sungai.
Pihaknya belum dapat merespon permintaan warga Desa Koper, Kecamatan Kresek karena jembatan yang dilalui mengalami kerusakan, karena harus menunggu tim melakukan survei ke lapangan.
"Tentu harus ada perencanaan dan melihat ke lokasi, tidak begitu saja tiba-tiba diperbaiki, kecuali bencana alam," katanya seperti dilansir laman beritasatu.com.
0 Komentar