MediaTangerang.com, - Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masuk dalam lima kota yang endemis penyebaran penyakit HIV dan AIDS di wilayah kota/kabupaten se Propinsi Banten. Data yang ada sejak tahun 2009 hingga 2014 jumlah penderita yang tertular penyakit tersebut mencapai 202 orang.
Mengantisipasi serta mengurangi penyebaran penyakit tersebut jajaran Dinas Kesehatan Kota Tangsel terus berupaya memberikan penyuluhan serta sosialisasi terhadap bahay penyakit yang sampai saat ini belum ada obatnya, kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Tulus M, di Pamulang, Kamis (23/4).
Bahkan dari hasil pendataan lapangan oleh petugas di Dinas Kesehatan Kotra Tangsel erta lembaga swadaya masyarakat (LSM) jumlah itu mencapai 202 orang terjangkit HOV dan 89 orang terkena AIDS yang kebanyakan akibat menggunakan jarum suntik secara bergantian, kelompok gay dan fenomena baru yaitu seks bebas sehingga banyak kaum ibu rumah tangga yang tertular oleh suaminya yang kerap ‘jajan’ di luar.
Menurut dia, untuk mengurangi penyebaran dan memberikan pemahan serta pengertian terhadap bahaya penyakit HIV serta AIDS di lingkungan masyarakat Dinas Kesehatan Kota Tangsel dalam waktu dekat akan melakukan screening atau penjaringan kasus (Uji tapis) ke warga.
“Ini dilakukan karena penyakit tersebut sama sekali tak diketahui atau tidak terdeteksi sejak awal,” ujarnya yang akan melakukan kegiatan di sejumlah warung remang-remang, poolksi dan perusahaan swasta lainnya.
Kegiatan screening sempat dilakukan tahun 2014 lalu dari 200 orang yang diambil sampelnya ternyata 1 hingga 2 persen hasil pemeriksaannya ternyata positif terjangkit pentakit HIV atau AIDS. Untuk mengatasi masalah ini perlu adanya kerja keras dan kerja sama antara pemerintah, LSM serta masyarakat luas.
Mengantisipasi serta mengurangi penyebaran penyakit tersebut jajaran Dinas Kesehatan Kota Tangsel terus berupaya memberikan penyuluhan serta sosialisasi terhadap bahay penyakit yang sampai saat ini belum ada obatnya, kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Tulus M, di Pamulang, Kamis (23/4).
Bahkan dari hasil pendataan lapangan oleh petugas di Dinas Kesehatan Kotra Tangsel erta lembaga swadaya masyarakat (LSM) jumlah itu mencapai 202 orang terjangkit HOV dan 89 orang terkena AIDS yang kebanyakan akibat menggunakan jarum suntik secara bergantian, kelompok gay dan fenomena baru yaitu seks bebas sehingga banyak kaum ibu rumah tangga yang tertular oleh suaminya yang kerap ‘jajan’ di luar.
Menurut dia, untuk mengurangi penyebaran dan memberikan pemahan serta pengertian terhadap bahaya penyakit HIV serta AIDS di lingkungan masyarakat Dinas Kesehatan Kota Tangsel dalam waktu dekat akan melakukan screening atau penjaringan kasus (Uji tapis) ke warga.
“Ini dilakukan karena penyakit tersebut sama sekali tak diketahui atau tidak terdeteksi sejak awal,” ujarnya yang akan melakukan kegiatan di sejumlah warung remang-remang, poolksi dan perusahaan swasta lainnya.
Kegiatan screening sempat dilakukan tahun 2014 lalu dari 200 orang yang diambil sampelnya ternyata 1 hingga 2 persen hasil pemeriksaannya ternyata positif terjangkit pentakit HIV atau AIDS. Untuk mengatasi masalah ini perlu adanya kerja keras dan kerja sama antara pemerintah, LSM serta masyarakat luas.
Di wilayah Kota Tangsel sendiri, tambah Tulus M, baru ada tiga Puskesmas yang dapat memberikan pelayanan terhadap orang yang terjangkit penyakit HIV/AIDS antara lain Puskesmas Setu, Ciputat dan Kampung Sawah. Diharapkan tahun 2015 ini ada penambahan lokasi pelayanan di Puskesmas Pondok Aren, Pondok Jagung, Kranggan dan Ciputat Timur sehingga masyarakat dapat berobat rutin di Puskesmas tersebut.
Demikian diberitakan dari laman Poskotanews.com.
0 Komentar