Syaikh Ahmad Yassin (foto: fahreenheat.com) |
MediaTangerang.com, - Dokter-dokter di penjara Israel hampir saja menganggapnya laboraturium hidup. Ia seorang kakek tua berpenyakitan yang lumpuh dan buta. Di penjara bertahun-tahun dengan tubuh penuh siksaan. Yang membuat dunia bertanya-tanya apa gerangan yang ditakutkan Israel dari orang tua yang lumpuh dan berpenyakit ini? Bicaranya saja terbata-bata. Suaranya kecil hampir kehabisan bunyi. Tiada hari berganti selain bertambahnya jenis penyakit ditubuh ringkih yang jalannya selalu didorong dengan kursi roda itu.
Siapa gerangan dia, lelaki yang ditakuti Israel itu? Ia hanya seorang guru mengaji. Ia cacat sejak berusia 14 tahun. Tapi lumpuhnya bukan halangan baginya untuk membebaskan Palestina. Jiwanya penuh dengan mimpi untuk melawan kezhaliman yang mencabik-cabik tanah kelahirannya. Keyakinan pada janji Ilahi, membuatnya begitu perkasa, begitu berwibawa di hadapan jutaan pasukan bersenjata lengkap berkendara lapis baja. Murid-muridnya yang diajar mengaji pun tersengat dengan tekadnya yang kuat. Maka, lahirlah dari tangannya generasi baru dibawah bendera Hamas. Perkenalkan, bocah-bocah Palestina memanggilnya, Syaikh Ahmad Yassin.
Sudah hilang akal Israel untuk melenyapkannya. Tubuh yang ringkih itu tak kunjung menemui ajalnya didalam penjara. Jika dibunuh, apa kata dunia; Israel telah membunuh lelaki tua yang berjalanpun tak berdaya? Jika dibiarkan hidup, nafasnya akan meniupkan perlawanan Pemuda-pemuda Palestina. Ah dasar Yahudi! Peduli amat dengan dunia. Mereka membebaskannya lalu beberapa hari kemudian peristiwa itu pun terjadi. Israel menghancurkannya berkeping-keping tubuh Syaikh Ahmad Yassin dengan Apache ba’da shubuh 2004 yang lalu. Tapi Israel keliru. Sebab darahnya telah menyuburkan bunga-bunga Jihad di Palestina. Dan tulang-belulangnya menjadi sumbu yang menyalakan api perlawanan dalam jiwa anak-anak Palestina. Palestina memang belum merdeka. Tapi ia telah mewujudkan mimpinya diatas kursi roda: Perang melawan kezhaliman Israel!
Energi apakah yang dimiliki Syaikh Yassin hingga mampu membangkitkan perlawanan dalam dada anak-anak Palestina? Energi apakah yang membuat gerak tubuhnya ditakuti Israel? Padahal ia hanya duduk di kursi roda. Energi itu adalah tekad yang kuat dan membara. Tekad yang membakar semua mimpi-mimpinya untuk kemerdekaan Palestina. Tekad itulah yang menjadi energi jiwanya. Tekad yang kuat itu juga yang memaksa tubuhnya yang ringkih dan lumpuh melampaui kemampuannya yang tampak secara kasat mata. Tekad yang bersumber dari iman dan cinta akan kebenaran.
Energi Jiwa
Belajar dari Syaikh Yassin, lalu kita bertanya tentang kekuatan jiwa dibalik fisiknya yang tak sempurna. Yang pertama tekad. Yang kedua impian yang jelas dan benar. Kenapa jelas? Karena akan mengarahkan langkah untuk meraihnya. Kenapa benar? Karena akan membuatmu yakin untuk merebutnya. Sejelas jalan para Nabi dan seyakin kita pada janji Allah.
Tekad adalah energi jiwa yang memberikan tenaga dan kekuatan untuk melakukan sesuatu. Mimpi adalah pikiran yang kita ciptakan dalam alam kehidupan kita. Tekad yang membaja akan meloloskan setiap mimpi dalam jiwa, dan segera merubahnya menjadi tindakan. Mimpi memberikan kita arah, tetapi tekad mendorong kita untuk melangkah. Mimpi menerangi jalan hidup kita, tetapi tekadlah yang meringankan kaki kita menjalaninya.
Tekad merangsang dan mendorong tubuh kita untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Tekad yang besar akan memberikan perintah yang banyak kepada tubuh dan membuatnya lelah bekerja. Tekad mempunyai kemampuan memaksa tubuh bekerja melampaui kemampuannya yang tampak secara kasat mata. Namun, sesungguhnya yang terjadi adalah tubuh kita beradaptasi dengan perintah-perintah tekad kita.
Inilah yang menjelaskan semua rahasia dibalik keajaiban pribadi Syaikh Ahmad Yassin. Tekadnya membakar semangat jihad pemuda-pemuda Palestina. Tekadnya mengalahkan lumpuhnya untuk tidak melakukan perlawanan. Tekadnya membuat tubuhnya mampu bertahan bertahun-tahun di penjara Israel.
Ini pula yang menjelaskan penelitian-penelitian mutakhir dalam bidang kedokteran yang menunjukan lebih dari 50% sebab kesembuhan sesungguhnya bersumber dari tekad yang kuat untuk sembuh. Dan ini yang menjelaskan mengapa ada orang yang mengidap penyakit kanker mampu bertahan hidup lebih lama dari vonis dokter sebelumnya. Atau mungkin bisa mengalahkan penyakitnya dan sembuh.
Seperti ini; dia menanamkan tekad untuk sembuh dalam dirinya. Bahwa tak ada yang mampu mengalahkan penyakitnya itu selain dirinya sendiri. Dia percaya pada dirinya. Dia berusaha untuk tidak pernah memikirkan penyakitnya itu, tetapi ia fokus pada kesembuhan dirinya. Dia tidak pernah tergoda oleh dorongan untuk pasrah, kalah, dan tidak peduli. Dia meyakini, bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi diluar kehendak Allah, dan tidak ada juga yang dapat menolak segala sesuatu yang telah ditakdirkan Allah. Akan tetapi, ia yakin pada kehendak baik Allah terhadap dirinya.
Dari kehidupan nyata Syaikh Ahmad Yassin dan banyak cerita mereka yang mampu meraih kehidupan yang lebih baik dari keterbatasan fisiknya. Kita dapat mengetahui, bahwa kekuatan dan kelemahan kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh sebesar apa tekadnya, yang merupakan energi jiwa dalam dirinya.
0 Komentar