Belum Tibakah Saatnya Kita Saling Menguati?

MediaTangerang.com, - Belum tibakah saatnya kita saling berjabat-tangan dan berjalan seiring?

Tak ada manusia yang sempurna. Pun demikian dengan saudara-saudara kita seiman, terlebih diri kita yang berlimpah kekurangan dan miskin kebaikan. Penyimpangan memang perlu kita luruskan agar tidak merebak berkembang menjadi fitnah syubhat yang menghancurkan. Tetapi kita perlu berhati-hati dalam menjatuhkan penilaian kepada seseorang. Apalagi sampai memastikan keburukan seseorang. Tidakkah kita ingat bagaimana dulu Imam Bukhari rahimahullah ta'ala harus menghadapi tudingan sebagaiahlul bid'ah (meskipun beliau tidak melawan tuduhan itu) dari orang yang sangat 'alim, hanya karena sosok 'alim ini termakan oleh perkataan "saya mendengar sendiri"? Tidakkah kita mengingat fitnah yang pernah menimpa ulama-ulama besar? Bagi mereka kebaikan disebabkan kesabaran dan istiqamahnya menetapi iman. Tetapi kerugian besar bagi yang menuduh, menebar tuduhan dengan gegabah dan menetapkan hukuman secara serampangan.

Ya Allah, mudahkan hati kami untuk berbaik sangka kepada sesama muslim.

Sungguh, berbaik sangka kepada sesama muslim adalah kebaikan, terlebih jika saudara kita sedang melakukan ketaatan fi sabiliLlah, meskipun ia tidak sejalan dengan kita. Salah satu sebab kelemahan yang merapuhkan ummat adalah meributkan kebaikan saudara kita seiman, padahal sama-sama berpegang pada dienuLLah di atas aqidah yang lurus.

Kita perlu bedakan coincidence (dua peristiwa yang terjadi hampir bersamaan, tapi tak ada hubungan sebab akibat) dengan kesengajaan yang bertalian sebab. Terlebih jika sama-sama dimaksudkan untuk meninggikan kalimat Allah. Salah satu jenis kesalahan berpikir adalah post hoc ergo propter hoc (setelah itu, karena itu). Kejadian berurutan, dianggap sebab akibat.

Jika suatu ada pesta pernikahan yang hampir bersamaan dengan peristiwa kematian, kita tidak dapat dengan mudah mengatakan "alangkah teganya bergembira di atas airmata saudaranya". Di negeri kita, pesta pernikahan biasanya direncanakan jauh-jauh hari. Sedangkan kematian tidak pernah direncanakan untuk berbarengan dengan walimah.

Marilah kita mengingat sabda Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam:

لا تختلفوا ، فإن من كان قبلكم اختلفوا فهلكوا

“Janganlah kalian berselisih! Sesungguhnya kaum sebelum kalian telah berselisih lalu mereka binasa.” (HR. Bukhari).

Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallam melarang kita saling berselisih, melarang pula melakukan hal-hal yang memancing perselisihan tanpa ada alasan yang haq. Beliau bersabda:

لا تحاسدوا . ولا تناجشوا ، ولا تباغضوا ، ولا تدابروا ، ولا يبع بعضكم على بيع بعض . وكونوا ، عباد الله ! إخوانا . المسلم أخو المسلم . لا يظلمه ، ولا يخذله ، ولا يحقره

“Jangan kalian saling hasad! Jangan saling mencurangi! Jangan saling membenci! Jangan saling menjauhi! jangan kalian menawar barang yang sedang ditawar orang lain! Jadilah kalian hamba Allah yang saling bersaudara! Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Tidak boleh menzhaliminya, tidak boleh membohonginya dan tidak boleh menghinanya.” (HR. Muslim).

Semoga Allah Ta'ala kokohkan kita dalam iman dan Islam. Semoga Allah Ta'ala jauhkan kita dari fitnah.

Posting Komentar

0 Komentar