RSUD Balaraja (Foto: google.com) |
MediaTangerang.com, KABUPATEN TANGERANG - Sejumlah rumah sakit di Tangerang menerima pindahan korban tsunami yang menerjang pesisir Anyer, Kabupaten Serang dan sekitarnya. Ada 26 korban tsunami yang hari ini dipindahkan ke rumah sakit di Tangerang.
Pemindahan ini untuk membantu proses penyembuhan atau penanganan para korban. Sebab, dikhawatirkan rumah sakit yang berada di Serang maupun Pandeglang tak mampu menampung jumlah korban luka-luka yang mencapai 1.500 orang.
Dikutip dari Tangerang7.com, setidaknya ada lima rumah sakit yang kini menangani puluhan korban tsunami, yakni RSUD Balaraja, RS Sari Asih, RS Medika, RS Permata Pamulang, dan RS Premier Bintaro.
Wakil Bupati Tangerang Mad Romli mengatakan, rumah sakit di Kabupaten Tangerang siap menampung para korban tsunami yang tidak tertangani. Pihaknya juga telah mengirimkan bantuan medis di beberapa titik, terutama di wilayah terparah akibat terjangan air laut tersebut.
“Rata-rata korban asal Tangerang ini mengalami luka patah tulang. Nantinya akan segera dilakukan tindakan operasi,” katanya saat menjenguk korban di RSUD Balaraja, Rabu (26/12/2018).
Untuk di RSUD Balaraja terdapat enam korban yang merupakan rujukan asal rumah sakit di wilayah Pandeglang. Sedangkan untuk 20 lainnya berada di empat rumah sakit lainnya.
Di bagian lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memperbarui informasi jumlah korban akibat tsunami yang menerjang Banten dan Lampung. Korban tewas bertambah menjadi 430 orang.
“Sebanyak 430 orang meninggal dunia, 1.495 luka-luka, 159 orang hilang,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Rabu (26/12/2018).
Selain itu, ada 21.991 orang yang mengungsi akibat peristiwa pada Sabtu malam (22/12/2018) tersebut. Adapun korban terbanyak terdapat di Pandeglang, Banten. “Di Pandeglang ada 290 orang tewas, 1.143 luka-luka, 77 orang hilang, dan 17.477 orang mengungsi,” ujar Sutopo.
Sumber: Tangerang7.com
0 Komentar