Pemerintah China Paksa Muslim Uighur Jual Miras

Salah satu sudut pasar muslim di Tiongkok (onislam.net)
MediaTangerang.com, - Tekanan kembali dialami komunitas Muslim Uighur di Xinjiang. Toko milik para Muslim di Desa Aktash, kawasan Laskuy, diwajibkan menjual barang haram yaitu minuman beralkohol.

"Kami mendapat kampanye yang melemahkan agama dan ini adalah bagian dari kampanye itu," ujar Sekretaris Komiter Partai Desa Aktash, Adil Sulaiman kepada RFA Uighur Service, dikutip dari Onislam.net, Rabu, 6 Mei 2015.

Sejak tahun 2012, warga Xinjiang tidak lagi menjual alkohol meski tidak ada aturan yang resmi. Tetapi, kata Sulaiman, hal itu diabaikan oleh Otoritas Tiongkok melalui Partai Laskuy, partai yang memegang kekuasaan di sana.

Partai itu mengeluarkan aturan yang mewajibkan seluruh toko Muslim menjual minuman beralkohol. Aturan itu dikeluarkan pada Jumat, 1 Mei 2015.

"Seluruh restoran dan supermarket harus menjual lima merek minuman beralkohol," demikian bunyi aturan tersebut.

Tidak hanya itu, pedagang Muslim juga diwajibkan memajang minuman beralkohol tersebut pada pajangan yang mencolok. Otoritas setempat juga mengeluarkan ancaman bagi pedagang Muslim yang menolak aturan tersebut.

"Setiap orang yang mengabaikan aturan ini akan melihat tokonya ditutup, bisnisnya ditangguhkan, dan menjalani proses hukum," bunyi ancaman tersebut. Aturan ini dikatakan dikeluarkan atas perintah pejabat Partai Komunis Tiongkok.

Sulaiman mengatakan dalam beberapa tahun terakhir alkohol tidak tersedia di Aktash. Di samping itu, sebanyak 70-80 persen warga usia 16 hingga 45 tahun tidak lagi mengonsumsi Alkohol.

Meski tidak ada aturan tertulis pada Muslim Uighur, mereka sudah menganggap penjualan alkohol merupakan hal yang tabu dengan alasan agama. Mereka mengacu pada hadits Nabi Muhammad yang memerintahkan umat Islam menjauhi hal-hal yang membahayakan.

Kampanye ini dianggap sebagai serangan yang sengaja ditujukan kepada Muslim Uighur dengan dalih memerangi terorisme. Menurut Sulaiman, yang merupakan penduduk asli, Desa Aktash selalu menjadi sasaran kampanye pelemahan agama di Tiongkok.

"Desa kami adalah sasaran utama, kami mendapat kampanye pelemahan agama yang berjalan efektif dan berhasil meningkatkan sentimen terhadap Islam dan menimbulkan guncangan sosial," ungkapnya.

Posting Komentar

0 Komentar