Zeshan Ali Khan (Foto: Hindustan Times) |
Zeshan Ali Khan, yang telah meraih gelar MBA (Master of Business Administration), lalu melaporkan perusahaan Hari Krishna Exports Pvt. Ltd. ke polisi atas tuduhan diskriminasi agama.
Perusahaan bersangkutan kemudian mengaku “sangat menyesali” apa yang telah terjadi dan mengklaim bahwa email penolakan yang didapatkan Khan dikirim oleh seorang trainee.
Khan, seperti dilansir Rimanews.com, melamar kerja di perusahaan ekspor berlian tersebut pada Selasa (19/05/2015). Dan, hanya dalam beberapa menit kemudian ia langsung menerima balasan seperti ini: “Terima kasih atas lamaran Anda. Kami menyesal untuk memberitahu Anda bahwa kami hanya mempekerjakan kandidat non-Muslim.”
Khan kemudian mengunggah email tersebut ke laman Facebook miliknya yang dalam sekejap menarik perhatian luas publik dan memicu kontroversi. Hal ini memaksa wakil presiden dan kepala departemen sumber daya manusia perusahaan tersebut, Mahendra S Deshmukh, memberikan penjelasan.
Email Zeshan Ali Khan yang diunggah ke Facebook |
“Kami ingin mengklarifikasi bahwa perusahaan kami tidak membeda-bedakan calon pekerja berdasarkan jenis kelamin, kasta, agama, dll. Segala bentuk kerugian yang disebabkan oleh masalah ini betul-betul disesali,” kata Deshmukh.
Ia menambahkan, seorang trainee bernama Dipika Tike telah mengirim email yang keliru kepada Khan.
Akan tetapi, setelah ditelusuri, Tike telah bekerja selama empat tahun di perusahaan tersebut dan tak mungkin seseorang yang memiliki pengalaman bertahun-tahun masih menjadi seorang “trainee”.
Bahkan di akun LinkedIn miliknya, yang telah dinonaktifkan pasca kontroversi ini menyeruak, “membuktikan” bahwa Tike merupakan lulusan University of Mumbai jurusan manajemen sumber daya manusia. Lebih lanjut, sebelum bekerja di Hari Krishna Exports, Tike pernah menjabat manager-HR dan admin di perusahaan Muez-Lasso India Pvt. Ltd. Tak disebutkan sama sekali di profilnya bahwa ia bekerja sebagai seorang “trainee”.
Apalagi fakta bahwa Tike dapat mengakses email perekrutan perusahaan “dengan bebas” dan membalasnya menandakan bahwa ia diberi otoritas untuk melakukannya.
Adik Khan, yang berbicara kepada Hindustan Times, tetapi tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan: "Apakah ada karyawan yang akan mengambil keputusan tanpa instruksi dari perusahaan? Anda (karyawan) hanya melakukan hal-hal yang perusahaan perintahkan. Tidak mungkin seorang karyawan mengambil keputusan independen seperti ini."
0 Komentar