MediaTangerang.com, - Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan Komunitas Gemar Berbagi (KGB) Kabupaten Tangerang mengadakan kegiatan penggalangan dana dengan tema #LetsHelpRohingya pada Jum'at, 5 Juni 2015.
Didukung oleh ACT (Aksi Cepat Tanggap), aksi penggalangan dana ini bertempat di Masjid Raya Asmaul Husna, Jalan Raya Kelapa Dua No. 31 Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang. Penggalangan Dana ini bertujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya umat Islam, untuk ikut peduli serta membantu saudara kita muslim Rohingya.
Berpuluh tahun muslin Rohingya dibantai, dijarah, dan diusir dari negeri sendiri. Terlunta tanpa tanah air, ratusan ribu dipaksa mengungsi. Berbulan berjejalan dalam kapal kecil diombang ambing samudera. Seperti banyak diberitakan media massa, kini ribuan dari mereka datang mencari suaka di Indonesia.
"Kami bersyukur penggalangan dana ini diadakan dimasjid kami. Kami yang tidak bisa terjun langsung membantu saudara kami muslim Rohingya bisa mendonasikan sebagian rezeki kami. Ini adalah bentuk kepedulian kami kepada saudara saudara kami yang saat ini sedang menderita." Ujar Dimas salah satu jamaah Masjid Raya Asmaul Husna.
Dalam tiga tahun terakhir 140 ribu muslim Rohingya terusir dari Myanmar dan ratusan ribu tewas akibat eskalasi konflik. Saat ini ribuan pengungsi mendarat di Aceh dengan kondisi yang memperihatinkan.
"Muslim Rohingya membutuhkan kepastian hidup disini. Karena, mereka tidak mau kembali ke negara asalnya, mereka ingin wafat di aceh, mereka adalah muslim yang taat. Semua kita paham betul bagaimana shiroh muhajirin dan anshor. Namun, pada kasus muslim Rohingya ini kita tiba tiba lupa akan shiroh tersebut. Saat inilah kita mengaktualisasikan apa makna dari shiroh tersebut. Kita sambut mereka, kita bantu mereka. Karena, mereka adalah saudara-saudara kita. Aksi pengalangan dana yang MRI dan KGB adakan sebagai bentuk kepedulian kami" Ujar Dicky Irawan selaku Korda MRI Kabupaten Tangerang.
Berpuluh tahun muslin Rohingya dibantai, dijarah, dan diusir dari negeri sendiri. Terlunta tanpa tanah air, ratusan ribu dipaksa mengungsi. Berbulan berjejalan dalam kapal kecil diombang ambing samudera. Seperti banyak diberitakan media massa, kini ribuan dari mereka datang mencari suaka di Indonesia.
"Kami bersyukur penggalangan dana ini diadakan dimasjid kami. Kami yang tidak bisa terjun langsung membantu saudara kami muslim Rohingya bisa mendonasikan sebagian rezeki kami. Ini adalah bentuk kepedulian kami kepada saudara saudara kami yang saat ini sedang menderita." Ujar Dimas salah satu jamaah Masjid Raya Asmaul Husna.
Dalam tiga tahun terakhir 140 ribu muslim Rohingya terusir dari Myanmar dan ratusan ribu tewas akibat eskalasi konflik. Saat ini ribuan pengungsi mendarat di Aceh dengan kondisi yang memperihatinkan.
"Muslim Rohingya membutuhkan kepastian hidup disini. Karena, mereka tidak mau kembali ke negara asalnya, mereka ingin wafat di aceh, mereka adalah muslim yang taat. Semua kita paham betul bagaimana shiroh muhajirin dan anshor. Namun, pada kasus muslim Rohingya ini kita tiba tiba lupa akan shiroh tersebut. Saat inilah kita mengaktualisasikan apa makna dari shiroh tersebut. Kita sambut mereka, kita bantu mereka. Karena, mereka adalah saudara-saudara kita. Aksi pengalangan dana yang MRI dan KGB adakan sebagai bentuk kepedulian kami" Ujar Dicky Irawan selaku Korda MRI Kabupaten Tangerang.
Ini bukan sekedar urusan agama, suku atau ras belaka. Jauh dari pada itu ini adalah tentang kemanusian. Dimana kita sebagai sesama manusia tidak pernah setuju dan tidak pernah rela terhadap aksi kekerasan dan juga pembunuhan secara sadis. Saatnya kita muslim dan seluruh Masyarakat Indonesia bersatu, bergerak bersama membantu muslim Rohingya yang puluhan tahun teraniaya. Salam Relawan. Ayo bangkitkan harapan bagi Muslim Rohingya bahwa kedamaian, saling menghormati perbedaan dan juga saling mencintai sesama umat manusia adalah segalanya.
Acara penggalangan dana diadakan sebelum sholat Jum'at dan berakhir selepas sholat Jum'at.
Acara penggalangan dana diadakan sebelum sholat Jum'at dan berakhir selepas sholat Jum'at.
Reporter: Riki
0 Komentar