MediaTangerang.com, - Petugas Puskesmas Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, kewalahan menerima pasien korban banjir yang mencapai lebih dari 1.000 orang dalam dua hari terakhir ini.
"Korban banjir pada umumnya menderita penyakit batuk, deman, gatal-gatal dan ISPA," kata Kepala Puskesmas Kronjo Khaerudin di Tangerang, Senin (16/2) seperti dilansari Rimanews.com.
Dia mengatakan biasanya pasien yang berobat ke Puskesmas paling banyak 75 hingga 90 orang, tapi ketika banjir jumlah meningkat drastis.
Khaerudin mengatakan petugas medis yang melayani pasien di Puskesmas dengan jumlah terbatas yaitu sebanyak 10 orang sehingga pelayanan agak lambat.
Menurut dia, akibat banjir dengan ketinggian mencapai 80 hingga 95 cm merendam rumah penduduk pada delapan desa menyebabkan sekitar 2.800 warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Namun pihaknya memberikan rujukan kepada dua pasien yakni Suwarni (45) dan Toliha (25) untuk berobat ke RSUD Balaraja akibat keterbatasan peralatan dan obat di Puskesmas Kronjo.
Kedua pasien tersebut, katanya, karena digigit ular berbisa sehingga membutuhkan pertolongan medis dengan segera untuk sampai ke RSUD mengunakan kendaraan ambulan.
Selain itu, korban banjir di Kronjo ada yang meninggal dunia yaitu Ny. Winah (54) warga RT 02/01 Desa Pagedangan Udik, Kecamatan Kronjo akibat menderita penyakit stroke.
Dia mengatakan korban meninggal itu karena tidak mau dievakuasi petugas dengan alasan ketinggian air dalam rumah belum membahayakan, tapi ketika hujan turun dengan deras, maka Winah tidak dapat diselamatkan.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tangerang, Teteng Jumara mengatakan pihaknya masih siaga terhadap korban banjir karena perkiraan BMKG curah hujan masih tinggi hingga pertengahan Maret 2015. Teteng mengatakan banjir mulai surut merendam 101 desa pada 23 kecamatan terparah saat ini di Kronjo, Kresek dan Pakuhaji.
Dia menambahkan mayoritas pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing dan mulai membersihkan perabotan yang kotor akibat terendam lumpur. "Kami bersama aparat Dinas Kesehatan melakukan pencegahan pascabanjir termasuk penangganan pasien pada beberapa posko," katanya.
"Korban banjir pada umumnya menderita penyakit batuk, deman, gatal-gatal dan ISPA," kata Kepala Puskesmas Kronjo Khaerudin di Tangerang, Senin (16/2) seperti dilansari Rimanews.com.
Dia mengatakan biasanya pasien yang berobat ke Puskesmas paling banyak 75 hingga 90 orang, tapi ketika banjir jumlah meningkat drastis.
Khaerudin mengatakan petugas medis yang melayani pasien di Puskesmas dengan jumlah terbatas yaitu sebanyak 10 orang sehingga pelayanan agak lambat.
Menurut dia, akibat banjir dengan ketinggian mencapai 80 hingga 95 cm merendam rumah penduduk pada delapan desa menyebabkan sekitar 2.800 warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Namun pihaknya memberikan rujukan kepada dua pasien yakni Suwarni (45) dan Toliha (25) untuk berobat ke RSUD Balaraja akibat keterbatasan peralatan dan obat di Puskesmas Kronjo.
Kedua pasien tersebut, katanya, karena digigit ular berbisa sehingga membutuhkan pertolongan medis dengan segera untuk sampai ke RSUD mengunakan kendaraan ambulan.
Selain itu, korban banjir di Kronjo ada yang meninggal dunia yaitu Ny. Winah (54) warga RT 02/01 Desa Pagedangan Udik, Kecamatan Kronjo akibat menderita penyakit stroke.
Dia mengatakan korban meninggal itu karena tidak mau dievakuasi petugas dengan alasan ketinggian air dalam rumah belum membahayakan, tapi ketika hujan turun dengan deras, maka Winah tidak dapat diselamatkan.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tangerang, Teteng Jumara mengatakan pihaknya masih siaga terhadap korban banjir karena perkiraan BMKG curah hujan masih tinggi hingga pertengahan Maret 2015. Teteng mengatakan banjir mulai surut merendam 101 desa pada 23 kecamatan terparah saat ini di Kronjo, Kresek dan Pakuhaji.
Dia menambahkan mayoritas pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing dan mulai membersihkan perabotan yang kotor akibat terendam lumpur. "Kami bersama aparat Dinas Kesehatan melakukan pencegahan pascabanjir termasuk penangganan pasien pada beberapa posko," katanya.
0 Komentar