MediaTangerang.com, - Lord David Neuberger, ketua Mahkamah Agung Inggris, menyeru warga Inggris menunjukan rasa keadilan dan pemahaman tentang budaya berbeda dengan menghormati hak Muslimah memakai cadar di pengadilan.
"Keadilan di pengadilan adalah yang terbaik yang bisa kita lakukan," ujar Lord Neuberger, kini berusia 67, dalam pidato di depan Criminal Justice Alliance seperti diberitakan Inilah.com.
Neuberger juga membahas budaya, latar belakang agama yang berbeda, dan orang-orang yang mengharapkan keadilan.
"Contoh terkenal adalah beberapa agama menganggap tidak pantas untuk mengambil sumpah," ujarnya. "Bagaimana orang di pengadilan menganggap itu kasar. Atau bagaimana wanita meraa tidak pantas tampil di depan umum dengan wajah terbuka."
Hakim, lanjut Neuberger, harus memiliki pemahaman tentang kebiasaan budaya dan sosial yang berbeda sebagai upaya untuk menunjukan keadilan bagi yang mereka yang sedang diadili.
Pidato ini mengejutkan banyak orang. Pengadilan Inggris melarang wanita menggunakan cadar saat tampil di pengadilan. Peraturan itu diberlakukan sejak April 2011.
Awal Juli 2014, pengadilan hak asasi Eropa juga menegakan larangan niqab full face di Prancis. Peraturan ini dikecam organisasi hak asasi dan wanita Muslim.
Inggris adalah rumah bagi 2,8 juta, atau 4,4 persen dari total penduduk, Muslim dan menjadi salah satu minoritas terbesar di Eropa.
Jilbab adalah wajib bagi Muslimah, tapi mayoritas umat Islam sepakat wanita tidak wajib memakai niqab.
0 Komentar