Penjualan Sepi Imbas Kenaikan BBM, Pedagang Demo Tolak Kenaikan Sewa

MediaTangerang.com, - Media Tangerang.com. Siswanto, salah satu pedagang di Pasar Induk Tanah Tinggi menolak kenaikan harga sewa lapak sebesar 10 persen. Kenaikan harga sewa tersebut dinilai sangat memberatkan, terlebih kondisi penjualan sekarang yang sedang sepi sebagai imbas dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak beberapa hari lalu.
 
“Sekarang penjualan sepi, karena ongkos transport barang mahal. Ini malah harga sewa dinaikkan. Bisa-bisa pemasukkan kita cuma bisa buat bayar sewa, nggak bisa buat makan,” ujar Siswanto dikutip dari laman Tangerangnews.com.

Lebih lanjut Siswanto mengatakan “Harga sewa bervariasi tergantung luas lapak. Untuk ukuran 2x3 meter, saat ini harganya Rp 1,8 juta per bulan. “Saya sendiri menempat dua lapak, sewanya per Rp3,6 juta per bulan,” katanya.

Sebelumnya pihak managemen Pasar Induk Tanah Tinggi sudah menaikkan harga sewa pada tahun lalu sekitar 15 persen. Meski pedagang memprotes, namun tidak ditanggapi. Saat ini para pedagang sudah tidak bisa menerima karena harga yang mencekik. 

“Kita masih menawar harga, kita pengennya 5 persen saja. Kalau terlalu berat kita rugi,” tukasnya.

Keberatan ini juga dirasakan oleh pedagang yang lain. Pedagang menilai tanggapan pihak managemen terhadap tuntutan mereka selama ini sangat arogan dan tidak memikirkan nasib para pedagang yang notabenennya adalah rakyat kecil. 

“Untuk protes saja harus sampaikan surat secara resmi. Bahkan kalau tidak setuju, kami disuruh keluar. Kami ini pedagang, orang susah. Mana ngerti kayak gitu. Karena itu nanti kita akan minta tolong LBH untuk membantu secara hukum,” paparnya.

Plt Kepala Pasar Tanah Tinggi Pandu Wibowo mengatakan kenaikan harga sewa lapak ini untuk pembenahan karena Pasar Induk Tanah Tinggi kerap didatangi Menteri dan pejabat negara. Pasar yang memiliki 1500 lapak ini juga menjadi proyek percontohan managemen pasar di Indonesia. 

“Ini untuk pembenahan serta peningkatan fasilitas sarana dan prasarana. Supaya lebih nyaman,” pungkasnya. (HA)

Ilustrasi tangerangnews.com

Posting Komentar

0 Komentar